PENCEGATAN AGEN KGB RUSIA OLEH INDONESIA

PENCEGATAN AGEN KGB RUSIA OLEH INDONESIA

“Saya pernah beda pendapat pada waktu terbongkarnya spionase oleh KGB pada tahun 1982,yang dilakukan oleh Sergei Egorov berpangkat Letnan Kolonel,dan menjabat sebagai Asisten Atase Militer pada Kedubes Uni Soviet di Jakarta. Egorov tertangkap basah melakukan jual beli dokumen rahasia negara Republik Indonesia berupa peta hidrografi Laut Banda yang diberikan oleh oknum Pamen TNI-AL Letkol Susdaryanto di Restoran Jawa Tengah,Jakarta Timur.
Kegiatan mata-mata yang membahayakan keamanan negara kita ini dengan segera ditindak. Waktu itu saya sebagai Direktur Asia,melapor ke Menlu., tindakan apa yang harus dilakukan . Saya berpendapat dia harus dilepaskan, artinya harus segera meninggalkan Indonesia, karena sebagai Atase Militer mempunyai kekebalan diplomatik. Suasana menjadi tegang, sampai saya dipanggil ke Cendana berdua dengan Pak Benny (LB Moerdani,red). Hingga terjadi kesepakatan dengan menunda kurang dari satu hari. Kamis malam, makan kemudian proses diatur. Saya berada di kantor Deplu,Pejambon, semua lampu dimatikan sehingga seluruhnya menjadi gelap,kecuali kamar saya. Pada malam itu juga utusan dari Kedutaan Besar Uni Soviet datang mengurus dan menanyakan persoalannya, saya tidak menunjukkan diri telah mengetahui masalah tersebut, namun saya berjanji kepadanya untuk memproses sesuai Konvensi Internasional sesegera mungkin. Setelah pertemuan itu, malam itu juga, Jumat, 5 Februari 1982, sesuai skenario,sebuah pernyataan segera disampaikan secara resmi kepada Duta Besar Uni Soviet bahwa Egorov harus meninggalkan wilayah RI dalam tempo 2 x 24 jam……”

Lalu bertiga lagi ada pertemuan di Cendana, antara saya , Pak Benny, dan Pak Harto. Pak Benny menyampaikan analisisnya :
” Kolonel Egorov ini bukan orang pertama,dia hanya ikan teri,”kata Pak Benny,tegas,lalu selanjutnya :
” Pasti orang ini dalam waktu dekat akan mencoba lari.” Pak Benny yakin betul dengan analisisnya ini, maka diambil keputusan untuk mengamati pesawat Aeroflot yang akan keluar dari Indonesia. Dan bidikan kita adalah orang yang bernama Alexandre Finenko,Kepala Perwakilan Aeroflot di Jakarta. Maka kita akan mengamati pesawat Aeroflot yang akan keluar pertama dari Indonesia. Pesawat tersebut mestinya sudah siap mengudara pada Jumat sore namun terlambat sampai Sabtu subuh. Kita sudah memasang perangkap CPM, serta saya perintahkan seorang konsuler untuk mengamati di airport.

Sabtu subuh, pesawat yang terlambat tersebut memang baru mendarat di Halim pukul 04.30 WIB. Di depan pintu bandara ada tiga mobil sedan hitam milik kedutaan tiba. Kelihatan dari dalam mobil dikeluarkan banyak bagasi besar-besar. Dari mobil tengah turun seseorang yang langsung didampingi yang lain menuju imigrasi, inilah Kepala Perwakilan Aeroflot Alexandre Finenko. Alex Rumambi yang saya tugasi sebagai pengamat dan melaporkan situasi dan posisi langsung dari pesawat telepon.

Sebetulnya di beberapa tempat telah ditempatkan penjagaan, namun seperti biasanya keadaan dalam ruangan pemeriksaan pertama cukup tenang, pencatatan biasa dan pemeriksaan dokumen perjalanan,lalu dipersilahkan ke kamar kedua, melalui lorong koridor. Finenko diapit petugas-petugas Kedutaan Uni Soviet yang juga akan boarding , yang tampaknya ingin diloloskan. Di situ seorang petugas imigrasi kurus, berdiri di tengah menghadang, lalu katanya sambil menuding lurus tertuju ke Finenko :

” I-want-that-man!”

Finenko menolak, teman-temannya yang mendampingi bersikap kasar, dan mulai memukul petugas Satuan Tugas Intelijen (STI) Kopkamtib pimpinan Pak Benny yang berusaha menyergap mereka. Maka dalam waktu sekejap saja, perlawanan orang-orang asing tersebut dapat dilumpuhkan, persis adegan film, tutur Alex Rumambi yang saya tempatkan di sana untuk mengikuti jalannya penyergapan ini. Finenko yang menggunakan paspor biasa (non diplomatik),ditangkap dan diamankan, sedangkan petugas kedutaan lainnya berpaspor diplomatik tidak dihalangi. Suasana Halim segera tenang kembali, seperti tidak terjadi apa-apa. Orang orang baru tahu setelah membaca koran.

Alexandre Finenko, Kepala Perwakilan Aeroflot terbukti terlibat dalam kegiatan spionase dan ditahan selanjutnya diproses untuk dideportasikan (dipulangkan),menyusul kemudian kantor perwakilan Aeroflot ditutup dan pesawatnya dilarang mendarat di lapangan udara wilayah kedaulatan RI.

One response to “PENCEGATAN AGEN KGB RUSIA OLEH INDONESIA

  1. Pingback: KA Lawan Vandalisme di Kertisono-Sembung | Indonesia Search Engine

Leave a comment